PANCASILA PADA MASA PRA KEMERDEKAAN DAN MASA KEMERDEKAAN
·
Masa
pra kemerdekaan
Pancasila
pada masa pra kemerdekaan dibagi menjadi 2 masa yaitu : masa perintis dan masa
penegas.
Masa Perintis :
Pada
masa perintis terdapat beberapa organisasi yang membangkitkan sikap
nasionalisme bangsa dan merupakan masa awal pergerakan Nasional. Pergerakan nasional merupakan suatu bentuk perlawanan
terhadap kepada kaum penjajah yang dilaksanakan tidak dengan menggunakan
kekuatan bersenjata, tetapi menggunakan organisasi yang bergerak di bidang
sosial, budaya, ekonomi dan politik. Beberapa kaum pelajar memotori munculnya Pergerakan Nasional
Indonesia. Berikut beberapa organisasi pada masa perintis :
1. Budi Utomo ( 1908 )
Budi Utomo adalah sebuah organisasi pemuda yang didirikan oleh Dr.Soetomo dan para mahasiswa STOVIA yaitu Goenawan
Mangoenkoesoemo dan Soeraji pada tanggal 20
Mei 1908. Digagaskan oleh Dr. Wahidin Sudirohusodo. Organisasi ini bersifat sosial, ekonomi, dan kebudayaan
tetapi tidak bersifat politik. Berdirinya Budi Utomo menjadi awal gerakan yang
bertujuan mencapai kemerdekaan Indonesia walaupun pada saat itu organisasi ini awalnya hanya
ditujukan bagi golongan berpendidikan Jawa. Kelahiran Budi Utomo dianggap monumental dalam sejarah
bangsa Indonesia dan ditandai sebagai awal kebangkitan nasional yang kemudian
membawa bangsa Indonesia pada kemerdekaan. Oleh sebab itu sampai saat ini
kelahiran Budi Utomo dirayakan sebagai Hari Kebangkitan Nasional setiap
tahunnya.
2. Indische Partij (
1913 )
Indische Partij adalah
partai politik pertama di Hindia Belanda, berdiri tanggal 25 Desember 1912.
Didirikan oleh tiga serangkai, yaitu E.F.E. Douwes Dekker, Tjipto Mangunkusumo
dan Ki Hajar Dewantara. Maksudnya adalah untuk mengganti Indische Bond yang
merupakan organisasi orang-orang Indonesia dan Eropa di Indonesia. Hal ini
disebabkan adanya diskriminasi khususnya antara keturunan Belanda totok dengan
orang Belanda campuran (Indonesia). Tujuannya adalah memajukan tanah air
Indonesia, mempersiapkan kehidupan rakyat yang merdeka.
3. Serikat Islam ( 1905 )
Organisasi Sarekat
Dagang Islam (SDI) pada awalnya merupakan perkumpulan pedagang-pedagang
Islam. Organisasi ini dirintis oleh Haji Samanhudi di Surakarta pada 16 Oktober
1905, dengan tujuan awal untuk menghimpun para pedagang pribumi Muslim agar
dapat bersaing dengan pedagang-pedagang besar asing (Khususnya Tionghoa). Pada
masa itu, pedagang-pedagang keturunan Tionghoa tersebut telah lebih maju
usahanya dan memiliki hak dan status yang lebih tinggi dari pada penduduk
Hindia Belanda lainnya.
Pada tahun 1912, oleh
pimpinannya yang baru Haji Oemar Said Tjokroaminoto, nama SDI diubah menjadi
Sarekat Islam (SI). Hal ini dilakukan agar organisasi tidak hanya bergerak
dalam bidang ekonomi, tapi juga dalam bidang lain seperti politik.
Masa Penegas :
Masa mulai ditegaskan semangat
kebangsaan pada diri bangsa Indonesia yang ditandai dengan adanya kongres
pemuda Indonesia II pada tanggal 28 Oktober 1928 di Jakarta.
A. Kongres Pemuda I
Pada tanggal 30 April –
2 Mei 1926 di Jakarta di adakan Kongres I Pemuda Indonesia. Kongres tersebut
diikuti oleh semua perkumpulan pemuda yang bersifat kedaerahan. Kongres Pemuda
I, di dalamnya dilakukan beberapa kali pidato tentang pentingnya Indonesia
bersatu. Disampaikan pula tentang upaya-upaya memperkuat rasa persatuan yang
harus tumbuh di atas kepentingan golongan, bahasa, dan agama.
b. Kongres Pemuda II
Kongres Pemuda II diadakan dua tahun
setelah kongres Pemuda Indonesia Pertama, tepatnya pada tanggal 27-28 Oktober
1928. Kongres tersebut dihadiri wakil-wakil dari perkumpulan-perkumpulan
pemuda, antara lain : Pemuda Sumatra, Pemuda Indonesia, Jong Bataksche Bond,
Sekar rukun, Pemuda Kaum Betawi, Jong Islameten Bond, Jong Java, Jong Ambon,
dan Jong Celebes. Kongres Pemuda II dilaksanakan selama dua hari, yaitu tanggal
27 dan 28 Oktober 1928. Persidangan yang dilaksanakan sebanyak tiga kali
diantaranya membahas persatuan dan kebangsaan Indonesia, pendidikan, serta
pergerakan kepanduan. Kongres Pemuda II berhasil mengambil keputusan yang
sampai sekarang dikenal sebagai “Sumpah Pemuda“. Adapun isi dari sumpah pemuda
yang asli ejaannya sebagai berikut :
Pertama : KAMI POETERA DAN POETERI
INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
Kedua : KAMI POETERA DAN POETERI
INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.
Ketiga : KAMI POETERA DAN POETERI
INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATUAN, BAHASA INDONESIA.
Itulah 3 keputusan yang telah dihasilkan
pada Kongres Pemuda Indonesia yang kedua, yang merupakan tonggak sejarah Sumpah
Pemuda yang hingga saat ini pada tanggal tersebut selalu diperingati sebagai
Hari Sumpah Pemuda.
·
Masa
Kemerdekaan
A. BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret
1945 panglima tentara ke-16 Letnan Jenderal Kumakichi Harada mengumumkan
dibentuknya suatu Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia
atau disebut Dokuritsu Junbi Cosakai. Tujuan pembentukan BPUPKI adalah untuk
mempelajari dan menyelidiki hal-hal penting yang berhubungan dengan segi
politik, ekonomi, dan tata pemerintahan yang dibutuhkan dalam usaha pembentukan
negara merdeka Indonesia.
Sidang-sidang yang dilaksanakan BPUPKI.
a. Sidang I (29 Mei -1 Juni 1945) Hasil
sidang I ini yaitu membahas rumusan dasar filsafat bagi negara Indonesia
merdeka. Pada tanggal 29 Mei 1945 Mr. Muh. Yamin mengusulkan lima asas dan
dasar negara Indonesia. Pada tanggal 1 Juni 1945 Ir. Sokarno mengucapkan pidato
tentang lima asas yang dikenal dengan istilah Pancasila.
Pada tanggal 22 Juni 1945, sembilan
orang anggota yaitu Ir. Sukarno, Drs. Moh. Hatta, Moh. Yamin, Ahmad Subarjo,
A.A. Maramis, Abdulkahar Muzakir, Wachid Hasyim, Agus Salim dan Abikusno
Cokrosuyoso membentuk panitia kecil yang merumuskan asas dan tujuan negara
Indonesia merdeka. Rumusan itu dikenal dengan nama Piagam Jakarta yang kelak
setelah mengalami sedikit perubahan ketika dijadikan Pembukaan UUD 1945.
b. Sidang II (10-17 Juli 1945) Sidang
BPUPKI ke-2 ini merupakan kelanjutan sidang panitia kecil. Hasil sidang yaitu
membahas rancangan hukum dasar yang nantinya setelah Indonesia merdeka disahkan
menjadi UUD 1945.
B. Peristiwa Rengasdengklok
Pada
tanggal 16 Agustus 1945 tepatnya pukul 03.00 WIB, Golongan Muda menculik dan
membawa Soekarno dan Hatta ke Rengasdengklok, sebuah kecamatan yang terletak di
kabupaten Karawang. Mengapa Rengasdengklok? Karena lokasi ini dianggap aman
dari segi perhitungan militer karena jauh dari jalan Jakarta-Cirebon. Selain
itu, pengawasan bagi tentara jadi lebih mudah dilakukan jika mereka datang dari
arah Jakarta ataupun bandung.
Tujuan penculikan ini
adalah untuk mendesak golongan tua agar proklamasi kemerdekaan bangsa Indonesia
segera dilaksanakan dengan kekuatan bangsa sendiri, tanpa bantuan Jepang. Setelah
beradu pendapat, pada akhirnya golongan tua dan golongan muda bersepakat bahwa
proklamasi akan dilakukan besok yakni tanggal 17 Agustus 1945 tetapi harus
dilaksanakan di Jakarta.
C. Proses Proklamasi
Proklamasi dibacakan pada tanggal 17
agustus 1945 jam 10.00 di Jl. Pegangsaan Timur no 56 Jakarta dengan disaksikan
lebih dr 1000 orang. Proklamasi dibacakan oleh Ir.soekarno dan didampingi oleh
muh. Hatta. Teks proklamasi diketik oleh sayuti melik. Teks proklamasi disusun
di rumah laksamana muda maeda
isi proklamasi sbagai brikut :
Proklamasi
kami bangsa indonesia menyatakan
kemerdekaan indonesia
hal-hal mengenai pemindahan kekuasaan
dan lain-lain diselenggarakan dengan seksama dan dalam tempo yang
sesingkat-singkatnya
jakarta 17 agustus 1945
atas nama bangsa indonesia
soekarno-hatta
D. PPKI
Panitia
Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) atau disebut Dokuritsu Junbi Inkai
adalah badan yang dibentuk pada tanggal 7 Agustus setelah dibubarkannya Badan
Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) dimana Ir.
Soekarno selaku ketua dan Moh. Hatta selaku wakilnya. Dibentuknya PPKI ini
kemudian melalui sidang yang dilakukan dari tanggal 18-22 Agustus 1945
menghasilkan beberapa keputusan, diantaranya :
Hasil sidang PPKI tanggal 18 Agustus
1945 adalah :
A. Meresmikan dan mengesahkan UUD 1945
sebagai Dasar Negara Bangsa Indonesia.
B, Menetapkan ketua PPKI Ir. Soekarno
dan wakil PPKI Drs. Moh. Hatta sebagai Presiden dan wakil presiden Negara
Indonesia.
C. Pembentukan Komite Nasional Indonesia
Pusat (KNIP).
Hasil sidang PPKI tanggal 19 Agustus
1945 adalah :
A. Pembagian wilayah Indonesia menjadi 8
provinsi meliputi wilayah Sumatra, Jawa Timur, Jawa Tengah, Jawa Barat, Maluku,
Sunda Kecil, Kalimantan, dan Sulawesi.
B. Pembentukan Komite Nasional Daerah.
C. Menetapkan 12 departemen dengan
menterinya yang mengepalai departemen dan 4 menteri negara.
Hasil sidang PPKI tanggal 22 Agustus
1945 adalah :
A. Pembentukan Komite Nasional.
B. Pembentukan PNI.
C. Pembentukan Badan Keamanan Rakyat.
Kesimpulan :
Dari
pembahasan diaatas dapat kita simpulkan bahwa kemerdekaan Indonesia berawal
dari kesatuan hati rakyat Indonesia yang ingin merdeka/bebas dari penjajahan
Negara lain.
Yang munculnya organisasi Nasional
kepemudaan Indonesia seperti BPUPKI dan PPKI. Mereka semua hanya bertujuan agar
Indonesia dapat memproklamasikan kemerdekaan nya, walau banyak rintangan,
perbedaan pendapat, perbedaan agama namun semua itu dapat terlewatkan dikarenakan
semangat perjuangan yang tidak bersifat egois atau ingin menang sendiri.
Dari pembahasan diaatas dapat kita
simpulkan juga bahwa kemerdekaan Indonesia bukanlah hasil pemberian atau janji
dari Negara lain , namun kemerdekaan Indonesia berdasarkan atas perjuangan
rakyat Indonesia.
Tidak ada komentar: